Asosiasi Logistik Indonesia Senang Aktivitas Usaha Pergudangan Meningkat

JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, lapangan usaha transportasi dan pergudangan tumbuh 24,28% per kuartal ketiga tahun 2020. Akan tetapi, kondisi tersebut belum menjadi cerminan persis mengenai gairah di industri logistik. Bahkan bisa menjadi sebaliknya, industri logistik masih belum lancar karena stok barang di gudang tidak bergerak.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita memberikan pendapat bahwa pertumbuhan lapangan usaha pergudangan pada kuartal ketiga tahun ini bisa memperlihatkan dua hal. Pertama, pergerakan barang yang mulai aktif. Kondisi sebaliknya yakni kedua, daya beli yang masih lemah sehingga terjadi penumpukan barang di gudang. Apalagi, kinerja lapangan usaha pergudangan sebenarnya belum pulih. ALI mencatat, tingkat keterisian atau okupansi pergudangan baru mencapai sekitar 70% dibandingkan dengan angka normal pada tahun 2019.

Optimisme Asperindo Jatim

Di sisi lain, tren belanja daring pada beberapa bulan terakhir justru mengalami peningkatan di sejumlah daerah. Sehingga, diprediksi mengerek permintaan terhadap layanan jasa pengiriman pada Kuartal IV 2020. Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia Jawa Timur (Asperindo Jatim) optimistis permintaan dapat tumbuh signifi kan tahun ini. Bahkan bisa meningkat sampai 100 persen.

Ketua Asperindo Jatim, Ardito Soepomo menyatakan, animo masyarakat untuk berbelanja daring masih tinggi. Bahkan akan terus meningkat. Dalam catatan normal, kuartal IV menjadi momentum berbelanja lewat lokapasar bagi masyarakat karena ada banyak promo akhir tahun. Apalagi, sejumlah pihak mencanangkan program-program belanja daring berskala nasional. “Tahun ini pasti meningkat. Penyebabnya, selain peningkatan organik, ada dampak pandemi yang mendorong transaksi lebih tinggi lagi,” jelas Ardito Minggu (18/10/2020), dikutip dari situs Jawapos.

Menurut dia, pada kuartal IV tahun ini, bakal terjadi kenaikan permintaan sampai 100 persen jika dibandingkan dengan kuartal IV tahun lalu. Optimisme itu muncul setelah melihat catatan pada kuartal III. Tepatnya pada September. “Pada event 10.10 lalu, realisasi lumayan banyak. Tapi, masih lebih tinggi pada 9.9 atau bulan sebelumnya. Mungkin karena situasi kurang kondusif jadi cenderung turun pada bulan ini,” paparnya. Selain Promo 9.9 dan 10.10, ada lagi Promo 11.11 yang digelar pada Bulan November dan Promo 12.12 pada Desember 2020.

Menyambut musim belanja daring, tentu para pelaku usaha harus menyiapkan layanan secara maksimal. “Provider-provider besar dan yang menangani e-commerce telah melakukan persiapan matang,” ungkap Ardito. Mereka menambah SDM, armada, dan cabang. Apalagi, saat ini jumlah pelaku usaha yang bekerja sama dengan lokapasar terus bertambah. “Bagi provider jasa pengiriman, e-commerce merupakan napas,” terang Ardito.

Tren peningkatan belanja daring turut berimbas positif pada semua pelaku usaha logistik dan ekspedisi di Indonesia. Dikarenakan, semua belanja daring membutuhkan jasa pengantaran dan pengiriman dari dalam kota dan atau luar kota hingga luar Pulau, seperti pengiriman barang dari Pulau Jawa menuju Pulau Bali hingga NTB atau sebaliknya.

Salah satu perusahaan ekspedisi terkemuka di Indonesia yakni PT Sumber Urip Cargo (SUC), memiliki pengalaman 50 tahun mengantarkan paket barang ke semua konsumen di Pulau Jawa, Bali hingga Lombok (NTB). SUC juga didukung para tenaga profesional yang berpengalaman dibidangnya. Dikenal handal menangani setiap pengiriman konsumen dengan baik dan bertanggung jawab. Didukung pula dengan komputerisasi di setiap tahapan proses untuk memastikan setiap pengiriman dapat terlaksana dengan baik.

Hubungi Kami:

PT. Sumber Urip Cargo
JL Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: [email protected]